Tsunami Mentawai
Luar Biasa, Dua Bayi Ditemukan Selamat
Kamis, 28 Oktober 2010 | 19:08 WIB
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA
Sejumlah bangunan di Kampung Bosuwa Desa Betumonga Pulau Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, hancur akibat gempa dan tsunami, Rabu (27/10/2010).TERKAIT:
SIKAKAP, KOMPAS.com — Seorang bayi laki-laki korban tsunami di Dusun Muntei Baru-baru, Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang diperkirakan berusia sekitar satu bulan ditemukan dalam kondisi hidup.
Bayi mungil itu mengalami luka-luka ringan di bagian dahi dan diserang demam. Bayi itu dirawat oleh dua perawat di Puskesmas Sikakap, Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), sejak Kamis (28/10) dini hari.
Secara umum, kondisi bayi itu sehat. “Tapi demamnya ini,” kata Vera, salah satu petugas puskesmas yang merawat bayi itu.
Afi, salah satu perawat lainnya, mengatakan bahwa bayi itu ditemukan kali pertama oleh seorang anak kecil di sekitar sungai di Dusun Muntei Baru-baru sekitar 12 jam setelah gempa bumi dan tsunami menghantam pada Senin (25/10/2010) malam. Kedua orangtua bayi itu tewas.
Bayi tersebut sangat membutuhkan penanganan medis khusus dan asupan gizi sesuai dengan kebutuhannya. Bayi yang belum diberi nama itu juga tampak rewel. Menurut Afi, selain bayi tersebut, ada pula bayi lain berusia tiga bulan yang selamat dari gempuran tsunami yang menewaskan ratusan orang itu. “Namun, bayi itu ayahnya selamat, ibunya tewas,” kata Afi.
Bayi mungil itu mengalami luka-luka ringan di bagian dahi dan diserang demam. Bayi itu dirawat oleh dua perawat di Puskesmas Sikakap, Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), sejak Kamis (28/10) dini hari.
Secara umum, kondisi bayi itu sehat. “Tapi demamnya ini,” kata Vera, salah satu petugas puskesmas yang merawat bayi itu.
Afi, salah satu perawat lainnya, mengatakan bahwa bayi itu ditemukan kali pertama oleh seorang anak kecil di sekitar sungai di Dusun Muntei Baru-baru sekitar 12 jam setelah gempa bumi dan tsunami menghantam pada Senin (25/10/2010) malam. Kedua orangtua bayi itu tewas.
Bayi tersebut sangat membutuhkan penanganan medis khusus dan asupan gizi sesuai dengan kebutuhannya. Bayi yang belum diberi nama itu juga tampak rewel. Menurut Afi, selain bayi tersebut, ada pula bayi lain berusia tiga bulan yang selamat dari gempuran tsunami yang menewaskan ratusan orang itu. “Namun, bayi itu ayahnya selamat, ibunya tewas,” kata Afi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar